Anita Manua
Anita Manua
  • Jun 20, 2022
  • 8936

Raja Hutan Masuk Ladang Warga di Lereng Sinabung, 2 Ekor Sapi Mati Dimangsa

Raja Hutan Masuk Ladang Warga di Lereng Sinabung, 2 Ekor Sapi Mati Dimangsa
Ternak Sapi milik warga Desa Mardinding, Kecamatan Mardinding yang mati dimangsa Harimau Sumatera

KARO - Raja Hutan jenis harimau Sumatera atau Panthera (Tigris Sumatera) yang kelaparan, mulai memasuki ladang warga di seputaran lereng Gunung Sinabung, Minggu (19/06/2022).

Dua ekor sapi milik warga Desa Mardingding, Kecamatan Tiganderket , Kabupaten Karo mati dimangsa hewan yang dikenal paling ganas itu.

Namun beruntung, kedatangan si Raja Rimba yang dekat dengan perkampungan penduduk tidak memakan korban jiwa.

Sebab, pasca erupsi Gunung Sinabung tahun 2010. Semua warga telah direlokasi, sehingga perkampungan tidak ada penghuninya lagi. Hanya perladangan yang masih digunakan warga untuk bercocok tanam.

Meskipun begitu, warga desa yang mendengar adanya ternak sapi dimangsa raja hutan. Sontak saja, masyarakat desa di Kecamatan Tiganderket menjadi resah dan ketakutan.

Kapolsek Payung Iptu Julianto Tarigan yang mendapat laporan dari warga, langsung turun ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Balai Besar KSDA Sumut.

"Kita sudah koordinasi dengan pihak Balai Besar KSDA. Sebentar lagi mereka sudah sampai, " ujar Kapolsek didampingi personilnya.

Sementara di lokasi kejadian, Kepala BBKSDA Sidikalang Tuahman Tarigan mengatakan akan mengecek bangkai sapi yang telah ditanam warga.

"Kemungkinan besok tim kami akan turun, guna mendalami apa penyebab munculnya harimau Sumatera, " ujarnya.

Menanggapi informasi itu, Ketua DPD Walantara Karo Daris Kaban angkat bicara. Ia menyebut kedatangan harimau ke perkampungan akibat maraknya perambahan hutan yang dilakukan orang-orang yang tak bertanggungjawab.

"Kita telah melihat, kawasan hutan konservasi Tahura yang berbatasan dengan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) sangat memprihatinkan, " ujarnya.

Dikatakannya lagi, saat ini luas kawasan hutan semakin berkurang karena telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan perkebunan. Ia berharap, warga desa yang beraktifitas disekitar lokasi tetap waspada.

"Karena bisa saja harimaunya masih berada disekitar situ. Selain itu, pemerintah daerah dan instansi terkait segera mengambil langkah strategis untuk memulihkan kembali kawasan hutan yang telah beralih fungsi, " ujar aktifis pemerhati lingkungan. 

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU